
Musim 2011/2012 menjadi salah satu musim paling bersejarah dan tak terlupakan dalam perjalanan Chelsea.
Klub asal London Barat ini akhirnya meraih trofi Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya, menorehkan cerita yang penuh drama, perjuangan, dan determinasi.
Perjalanan Menuju Final
Chelsea memulai perjalanan mereka di Liga Champions musim itu dengan berbagai rintangan berat.
Di fase grup, mereka tergabung bersama Bayer Leverkusen, Valencia, dan Genk. Meskipun menghadapi persaingan ketat, The Blues berhasil memuncaki grup dengan Tiga kemenangan, Dua hasil imbang, dan Satu kekalahan.
Kemudian, di babak gugur menjadi ujian sesungguhnya. Di babak 16 besar, Chelsea menghadapi Napoli.
Setelah kalah 1-3 di leg pertama, mereka bangkit di Stamford Bridge dengan kemenangan 4-1 melalui perpanjangan waktu.
Gol-gol dari Didier Drogba, John Terry, Frank Lampard, dan Branislav Ivanović memastikan langkah Chelsea ke perempat final.
Di perempat final, Chelsea menghadapi Benfica dan sukses melaju ke Semifinal dengan agregat 3-1.
Namun, tantangan terbesar datang di semifinal melawan Barcelona, tim yang dianggap sebagai favorit juara.
Chelsea menunjukkan pertahanan kokoh dan efisiensi serangan, memenangkan leg pertama 1-0 di Stamford Bridge lewat gol Drogba.
Di leg kedua, meski bermain dengan 10 pemain setelah John Terry mendapat kartu merah, Chelsea berhasil menahan imbang Barcelona 2-2 di Camp Nou berkat gol Ramires dan gol penutup dari Fernando Torres.
Malam Final Bersejarah di Munich
Final Liga Champions 2011/2012 digelar di Allianz Arena, Munich, pada 19 Mei 2012, pukul 20.45 CEST.
Ironisnya, lawan Chelsea adalah Bayern Munich, yang bermain di kandang sendiri. Bayern mendominasi pertandingan, tetapi Chelsea bertahan dengan gigih.
Bayern membuka keunggulan lewat gol sundulan Thomas Müller di menit ke-83.
Namun, Chelsea tidak menyerah. Didier Drogba menjadi pahlawan dengan sundulan keras di menit ke-88, memaksakan pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di babak tambahan, Bayern mendapat penalti setelah Drogba melanggar Franck Ribéry. Namun, penalti yang dieksekusi Arjen Robben berhasil digagalkan oleh Petr Čech, menjaga harapan Chelsea tetap hidup.
Drama Adu Penalti
Pertandingan berakhir imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu selesai, memaksa adu penalti untuk menentukan juara.
Chelsea tampil luar biasa dalam momen ini. Petr Čech kembali menjadi pahlawan dengan menggagalkan penalti Ivica Olić dan Bastian Schweinsteiger.
Drogba, yang menjadi eksekutor terakhir Chelsea, dengan tenang menuntaskan tugasnya, memastikan kemenangan 4-3 di adu penalti.
Puncak Kejayaan
Trofi Liga Champions UEFA 2011/2012 menjadi puncak kejayaan Chelsea dan momen yang akan selalu dikenang oleh para penggemarnya.
Kemenangan ini juga menjadi simbol dedikasi dan kerja keras para pemain serta staf, terutama setelah pergantian pelatih di tengah musim, yakni dari Andre Villas-Boas ke Roberto Di Matteo.
Chelsea membuktikan bahwa keberanian dan semangat juang dapat mengalahkan segala rintangan. Malam di Munich akan selamanya menjadi bagian dari sejarah emas The Blues.
Leave a Reply