Satu hal yang mulai mengundang perdebatan di kalangan fans Chelsea adalah Moises Caicedo yang hanya memiliki satu penghargaan Man of the Match musim ini, meski secara statistik ia termasuk tujuh pemain terbaik Premier League versi FotMob.
Babak Pertama vs Forest: Bencana Tanpa Caicedo
Pertandingan kontra Nottingham Forest di City Ground pada Sabtu lalu menjadi mimpi buruk bagi The Blues di babak pertama.
Romeo Lavia, Malo Gusto, dan Josh Acheampong membuat kesalahan fatal di lini belakang yang hampir berujung gol untuk Forest. Serangan Chelsea pun tumpul dan tanpa arah.
Tim terlihat lambat, kaku, dan kehilangan koordinasi. Tidak ada koneksi antar lini, dan pelatih Enzo Maresca tampak frustrasi melihat bola sulit bergerak dari belakang ke depan.
Namun semuanya berubah drastis di babak kedua, sejak Moises Caicedo masuk menggantikan Lavia.
Dampak Langsung: Intensitas dan Kontrol Kembali
Masuknya Caicedo benar-benar mengubah ritme permainan. Intensitas meningkat, tekanan tinggi kembali berjalan efektif, dan transisi dari bertahan ke menyerang jadi lebih cepat.
Bahkan tanpa mencetak gol atau assist, efek kehadiran Caicedo terasa di seluruh tim.
“Begitu Caicedo masuk, kami kembali hidup,” tulis salah satu jurnalis Inggris.
“Ia seperti saklar yang menyalakan seluruh mesin Chelsea,”
Dalam hitungan menit, The Blues mencetak dua gol dan membalikkan keadaan, bukti nyata betapa pentingnya eks pemain Brighton itu dalam sistem Maresca.
Rating Tinggi, Tapi Hanya Satu MOTM?
Menurut data FotMob, Caicedo kini menempati posisi ke-7 pemain dengan rating tertinggi di Premier League, berada di bawah nama-nama seperti Erling Haaland, Cody Gakpo, Jack Grealish, dan Bruno Fernandes.
Namun, yang membuat fans heran adalah hanya satu penghargaan Man of the Match yang ia dapat sejauh ini.
Padahal, hampir di setiap laga, Caicedo tampil sebagai pemain paling dominan di lini tengah. Ia mencatat rata-rata:
- 89% akurasi umpan,
- 3 intersep per laga,
- 7 recovery bola,
- dan 2 tekel sukses di area berbahaya.
Statistik tersebut menggambarkan peran vital Caicedo dalam menjaga keseimbangan Chelsea, namun sayangnya, kontribusinya kerap luput dari sorotan publik yang lebih fokus pada pencetak gol.
“Mesin” yang Tak Terlihat
Banyak yang menyebut Caicedo sebagai “mesin tanpa sorotan.” Ia tidak mencetak banyak gol, tidak membuat highlight spektakuler, tetapi tanpa dirinya, sistem Chelsea runtuh.
Satu kesalahan dalam membaca penguasaan bola lawan bisa membuat lini belakang tertekan, seperti yang terlihat ketika Lavia menggantikan posisinya di awal laga.
Fans menilai penghargaan MOTM seharusnya tidak hanya diberikan kepada pemain yang mencetak gol atau melakukan aksi mencolok.
Kontribusi tak terlihat Caicedo-lah yang sering membuat perbedaan antara kekalahan dan kemenangan.

Leave a Reply