Iklan Judi dengan Lewis Hamilton dan Logo Chelsea Dilarang di Inggris, Dianggap Berpengaruh pada Anak-anak

Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) resmi melarang dua iklan perjudian yang menampilkan ikon olahraga terkenal, yakni pembalap Formula 1 Lewis Hamilton dan logo klub Chelsea FC.

Keputusan ini diambil karena kedua iklan tersebut dianggap berpotensi menarik perhatian anak-anak di bawah umur.

ASA: “Iklan Ini Bisa Menarik Minat Anak-Anak”

Dalam keputusan yang diumumkan pekan ini, ASA menyoroti dua perusahaan taruhan, Kwiff (dikelola oleh Eaton Gate Gaming) dan Betway, yang melanggar pedoman etika periklanan di Inggris.

Kasus pertama melibatkan iklan Kwiff di platform X (Twitter) yang menampilkan gambar Lewis Hamilton menjelang Grand Prix Inggris di Silverstone.

Menurut ASA, unggahan tersebut menampilkan teks “huge weekend” disertai logo BeGambleAware.org dan simbol “18+”.

Meski ada tanda batas usia, kehadiran Hamilton dianggap mampu menarik minat remaja di bawah 18 tahun.

“Lewis Hamilton adalah figur publik ternama dengan pengaruh besar di dunia olahraga dan media sosial. Dengan lebih dari 150.000 pengikut di bawah umur di Instagram, jelas bahwa ia memiliki daya tarik kuat bagi kalangan muda,” tulis ASA dalam pernyataannya.

Selain itu, ASA juga menyoroti fakta bahwa Hamilton pernah muncul dalam video game F1 24, yang memiliki rating usia tiga tahun ke atas, serta menjadi pendongeng di program anak-anak BBC CBeebies.

“Dengan latar belakang tersebut, Kwiff seharusnya menyadari potensi besar bahwa Lewis Hamilton akan menarik perhatian audiens muda,” tegas ASA.

Tanggapan Kwiff: “Konten Kami Bersifat Editorial, Bukan Promosi Judi”

Dalam pembelaannya, Eaton Gate Gaming menjelaskan bahwa unggahan itu tidak dimaksudkan sebagai promosi taruhan, melainkan sebagai komentar editorial untuk menarik pembaca ke blog perusahaan yang terpisah dari platform judi utama mereka.

Kwiff menambahkan bahwa data internal menunjukkan Lewis Hamilton lebih banyak menarik audiens dewasa dibanding remaja. Namun, setelah keputusan ASA keluar, Kwiff langsung meninjau ulang semua akun media sosial mereka dan menghapus konten yang menampilkan atlet ternama.

Kasus Kedua: Logo Chelsea di Iklan Betway Juga Dilarang

Selain Kwiff, ASA juga menindak Betway, sponsor taruhan resmi klub Chelsea FC.

Betway menayangkan iklan di YouTube, platform yang dianggap tidak sepenuhnya aman dari akses anak-anak. ASA menilai bahwa sistem verifikasi usia di YouTube tidak dapat menjamin semua pengguna memberikan tanggal lahir yang valid.

“Kemungkinan besar ada sejumlah besar anak-anak yang menggunakan tanggal lahir palsu untuk mendaftar YouTube,” tulis ASA.

Dalam pembelaannya, Betway menegaskan bahwa mereka memiliki hak kontraktual untuk menggunakan logo Chelsea dan telah mengikuti kebijakan iklan YouTube yang membatasi konten berusia 18 tahun ke atas.

Namun, ASA menilai langkah itu tidak cukup. Keputusan melarang iklan tersebut, kata Betway, dapat menciptakan preseden berbahaya bagi kerja sama sponsor antara dunia olahraga dan industri perjudian.

“Larangan ini bisa menjadi preseden yang merugikan bagi sponsor olahraga yang sudah lama bermitra dengan industri taruhan,” kata pernyataan resmi Betway.

ASA Tegaskan: Perlindungan Anak Jadi Prioritas

ASA menegaskan bahwa perlindungan anak-anak dari paparan konten perjudian merupakan prioritas utama lembaga pengawas iklan di Inggris.

Meskipun banyak merek taruhan bermitra dengan klub dan tokoh olahraga ternama, kehadiran figur publik dengan pengaruh besar di kalangan anak muda, seperti Hamilton atau logo klub populer seperti Chelsea tidak boleh digunakan dalam konteks promosi perjudian.

“Bintang olahraga atau klub ternama yang memiliki daya tarik lintas usia tidak boleh muncul dalam iklan taruhan, terlepas dari maksud konten tersebut.” Tegas ASA.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*