Maresca Bangga! Chelsea Ukir Sejarah di Liga Champions Lewat Trio Remaja Ajaib

Chelsea kembali mencetak sejarah di pentas Eropa. Dalam kemenangan telak 5-1 atas Ajax di Stamford Bridge, The Blues menjadi klub pertama dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencatat tiga pemain remaja mencetak gol dalam satu pertandingan.

Sebuah pencapaian luar biasa yang membuat sang pelatih, Enzo Maresca, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

Gol-gol kemenangan Chelsea dicetak oleh Marc Guiu (19 tahun), Estevão Willian (18 tahun), dan Tyrique George (19 tahun), Tiga nama muda yang mencuri perhatian.

Selain mereka, Moises Caicedo dan Enzo Fernández turut menambah pundi gol, melengkapi malam bersejarah di London Barat.

“Saya sangat bangga. Ini malam yang spesial bagi klub dan bagi para pemain muda,” ujar Maresca usai laga.

“Guiu sudah mencetak lima atau enam gol musim lalu di Conference League, Ty juga sudah mencetak gol di Premier League, dan Estevão luar biasa seperti biasa. Ini malam yang hebat, terutama untuk mereka dan untuk Chelsea,”

Akademi Chelsea Berkilau di Bawah Maresca

Chelsea menurunkan starting XI dengan rata-rata usia hanya 22 tahun 163 hari, menjadikannya tim termuda di Liga Champions musim ini.

Bahkan, menurut data resmi UEFA, ini adalah tim termuda kedua dalam sejarah klub Inggris di Liga Champions, hanya kalah dari Arsenal yang mencatatkan rata-rata usia 21 tahun 151 hari pada 2009 saat menghadapi Olympiakos.

Selain Guiu, Estevão, dan George, Jorrel Hato (19), Facundo Buonanotte (20), Jamie Gittens (21), dan Romeo Lavia (21) juga tampil sejak awal.

Maresca bahkan menurunkan lebih banyak talenta muda di babak kedua seperti Josh Acheampong (19), George (19), dan Reggie Walsh (17), yang baru berulang tahun dua hari sebelumnya.

Filosofi dan Strategi Klub

Ketika ditanya mengenai keberanian memainkan banyak pemain muda di ajang seprestisius Liga Champions, Maresca menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Chelsea.

“Ini adalah strategi klub. Kami punya banyak pemain muda dan sudah menjadi skuad termuda dalam sejarah Premier League musim lalu. Musim ini kami melanjutkan jalur yang sama,” kata pelatih asal Italia itu.

Maresca juga menegaskan pentingnya rotasi, terutama di tengah jadwal padat antara Premier League dan Liga Champions.

“Kami mengganti sepuluh pemain dari laga sebelumnya melawan Nottingham Forest. Tidak mudah melakukan itu di level ini, tapi kami harus melakukannya agar pemain tidak kelelahan. Malam ini sangat positif karena kami bisa merotasi skuad dan tetap tampil dominan, terlebih setelah Ajax mendapat kartu merah,” tambahnya.

Bukti Era Baru di Stamford Bridge

Kemenangan atas Ajax bukan sekadar tiga poin, tetapi simbol bahwa Chelsea memasuki era baru yang berani memberi kepercayaan kepada generasi muda.

Dengan bakat-bakat seperti Estevão, Guiu, dan George yang terus bersinar, masa depan The Blues tampak cerah di bawah kendali Maresca.

Seperti yang dikatakan sang pelatih dengan nada penuh keyakinan:

“Malam ini bukan hanya tentang kemenangan, tapi tentang masa depan Chelsea. Kami ingin membangun tim untuk jangka panjang, dan para pemain muda ini adalah fondasinya.”

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*